Senin, 30 September 2013

Garuda Tangguhku, Kembalilah

Senyumku.... hanya dikala awal pertemuan itu
Tangisanku... nian berlanjut di perpisahan ini..
Mengapa harus  terjadi?, Logika pun terkikis habis
Karnamu!. wahai Cinta dan Bahagia!!.

Senja adalah cara langit mengungkapkan kerinduan
Sama sepertiku yang berdebat dengan penguasa waktu,
Demi kebersamaan kita lagi,
Seperti disaat mulai kita, kenal,cinta juang, bahagia

daku tak tahu, kemana sisa Lentera menuntun nadi
Engkau, yang memberiku rasa sunyi,
ajari aku!, menghitung sudut mata kaki
meluruskan pijak, menyiasati
dunia menjadi jinak

mimpi kuterlalu ideal, memang nian keterlaluan!
tapi
Ingatlah!, bukankah kita tak pernah jerih
bermesraan dengan sunyi?
,
pula gemuruh riuhnya sang rimba


kuingin.. kelak, kau yang menjadi rajawali ku 
terbang mengitari oase tak bermusim
memupuk
benih-benih yang pernah kita tebar
di
semenanjung lahan tak gersang,yang terbakar


10:10.  Senin, 30 Sept 2013 M.@syamwongtani

Kekasih, Sang Maha Pengasih


Di penghujung malam nan pekat,
sanjungku padamu kian kuat..
kehadiratmu yang ada disana
ditempat nan mulia...

tentang beliau
, beliau... sang pencerah..
cahayanya bak rembulan kala purnama,
membias, menghias semesta nan fana..
mem
ang sungguh... engkau manusia pilihan.

Tuhan telah memilih, karna mulia pribadimu
aku menget
ahuinya dari sang guru,sang pendidik bercerita
akan suri tauladanmu...
memang engkau sangat layak disanjung, dipuja,

dalam namamu jua telah tersirat
predikat pangk
atmu melebihi malaikat..
semua makhluk yang faham, tentangmu ingin bersimpuh
mendekat
menyeluruh.. bak riuhnya laut bergemuruh, meski dari jauh..

kehadiranmu semenjak azali, telah dinanti
hingga dunia, katanya tak kan pernah dicipta
jika bukan karena nur sucimu


engkau pun telah di baiat, s
ebagai rahmat bagi semesta
sejak dahulu, kini, hingga kelak jika kiamat tiba
tak jua Nabi,
Wali, Kiai, semua ingin syafaat
darimu wahai Rasul
..., wahai kekasih, sang Maha Pengasih.
Tak jua manusia, tumbuhan, hewan,sekalian cakrawala
nian menya
mbut, selalu bersholawat,
jika nama agungmu
, disenandungkan.. 
 
Yaa Robbi Shalli `ala Muhammad, Waftah Minal Khoiri Kulla Mughlaq.."

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمدنالفاتح لما اغلق، والخاتم لما سبق، والناصرالحق بالحق، والهادى إلى صراطك المستقيم، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه حق قدره ومقداره العظيم .

اللهم صل على سيدنا محمد نالحبيب المحبوب ، شافى العلل ومفرج الكروب ، وعلى آله وصحبه وسلم . 
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله كما لانهاية لكمالك وعدد كماله .


@Syamwongtani, Kota Pahlawan. (22:02), 30 -09-2013,

Sabtu, 28 September 2013

Rincian Simplisia Areceae Semen (Biji Pinang)

 

Nama Daerah :

Sumatra: pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bangkah, batang pinang, pining, boni.
Jawa: jambe, penang, wohan.
Kalimantan: gahat, gehat, kahat, taan, pinang.
Nusatenggara: buah jambe, bua, winu, pua, wenji, keu, ua, ehu, glok, wua, tilade.

Pemerian :

Bau lemah; rasa kelat dan agak pahit.

Pemeriksaan Makroskopik :

Biji keras, utuh atau berupa irisan. Biji utuh berbentuk kerucut pendek dengan ujung membulat, jarang berbentuk hampir setengah bulatan, bagian pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15 mm sampai 30 mm, kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda; pada pangkal biji sering terdapat bagian-bagian dari kulit buah, warna putih. Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan-lipatan tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna agak keputih-putihan.

Pemeriksaan Mikroskopik :

Pada penampang melintang biji tampak selapis sel perikarp atau kulit biji, berpigmen. Endokarp terdiri dari beberapa lais sel, berdinding tebal, tampak seperti sel batu bila terpotong paradermal. Mesokarp terdiri dari jaringan parenkim berdinding tipis dan serabut dengan lumen lebar mesokarp. Endosperm terdiri dari sel-sel berdinding tebal, mempunyai saluran noktah dan berisi butir-butir aleuron.
Serbuk: berwarna coklat. Fragmen pengenal adalah endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm dengan saluran noktah; mesokarp; endosperm tanpa saluran noktah; fragmen perikarp dengan pigmen; serabut yang terdapat pada mesokarp dengan butir-butir silica; fragmen perikarp terpotong melintang dan longitudinal berpigmen; fragmen bagian dalam perikarp terpotong paradermal, tampak endokarp dan mesokarp.

Cara Identifikasi :

  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat merah.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warnacoklat muda.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam etanol P; terjadi warna coklat muda.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna merah jingga.
  • Pada 2 mg serbuk biji tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna kuning kehijauan.

Uji Kemurnian :

Kadar abu. Tidak lebih dari 2%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 30%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 40%.
Bahan organic asing. Tidak lebih dari 2%.

Kegunaan :

Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintik).

Kandungan Senyawa :

Arekolin, arekaidin, guvasin, guvakolin, isoguvasin, gula, resin.

Referensi :

Materia Medika Indonesia V, hal 55-58, thn 1989, Depkes RI



Rincian Simplisia Andrographidis Herba (Herba Sambiloto)


Nama Daerah :

Sumatera : pepaitan (Melayu).
Jawa : ki oray, ki peurat, takilo (Sunda), bidara, sadilata, sambilata, takila.

Pemerian :

Tidak berbau, rasa pahit.

Pemeriksaan Makroskopik :

Batang tidak berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm, jelas persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset samapi bentuk lidah tombak, panjang 2 cm samapi 7 cm, labar 1 cm sampai 3 cm, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, panjang 3 mm sampai 4 mm, berambut. Daun mahkota berwarna putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, panjang lebih kurang 2 cm, lebar lebih kurang 4 mm, kadang-kadang pecah secara membujur menjadi 4 keping. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai hijau kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau utih kelabu. Biji agak keras, panjang 1,5 mm sampai 3 mm, lebar lebih kurang 2 mm, permukaan luar berwarna coklat muda bertonjol-tonjol. Pada penampang melintang biji terlihat endosperm berwarna kuning kecoklatan, lembaga berwarna putih kekuningan.

Pemeriksaan Mikroskopik :

Daun : epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk segi empat, kutikula tipis, pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal, dinding sampai lurus, tidak terdpat stomata. Pada lapisan epidermis terdapat banyak sel litosis yang berisi sistolit, sistolit banyak mengandung kalsium karbonat. Sel litosis umumnya lebih besar dari pada sel epidermis, bentuk jorong atau bulat telur dengan permukaan bertonjolan hingga mirip rangkaian buah anggur, panjang 60 µm sampai 150 µm, lebar 30 µm sampai 80 µm. Rambut kelenjar banyak, terletak agak tenggelam di lapisan epidermis, sel pangkal kecil dan bersel satu, kepala kelenjar terdiri dari beberapa sel, garis tengah kepala kelenjar 40 µm sampai 65 µm, tinggi 15 µm sampai 25 µm. Rambut penutup sangat sedikit, umumnya terdapat di epidermis atas pada tulang daun, bentuk kerucut berujung tumpul, bersel 2, dinding tipis, berukuran panjang 30 µm sampai 125 µm. Sel epidermis bawah lebih kecil dari sel epidermis atas, pada penampang tangensial tampak dinding samping bergelombang. Stomata sangat banyak, tipe bidiasitik dan diasitik, umumnya bidiasitik. Rambut kelenjar dan litosis lebih banyak terdapat di epidermis bawah dari pada di epidermis atas. Jaringan palisade umumnya terdiri dari 1 lapis sel, jarang yang 2 lapis. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel bungakarang, tersusun renggang dengan rongga udara yang besar, diantara sel bungakarang terdapat juga sel litosis serupa dengan yang terdapat di epidermis. Berkas pembuluh tipe bikolateral.
Batang : epidermis terdiri dari 1 lapis sel yang terentang tangensial, pada penmapang tangensial terlihat berbentuk segi empat panjang, dinding samping lurus, kutikula agak tebal; pada epidermis terdapat rambut kelenjar dan litosis seperti yang terdapat pada epidermis daun. Jaringan kolenkim terdapat dibawah epidermis, terutama pada sudut batang. Parenkim korteks terdiri dari beberapa lapis sel. Serabut perisikel berdinding tebal, agak berlignin, lumen sempit. Floem sekunder sedikit. Sebagian besar xilem sekunder terdiri dari serabut kayu; pembuluh kayu bernoktah dan pembuluh kayu berpenebalan tangga tersebar. Empulur terdiri dari sel besar berbentuk polygonal, dinding bernoktah, sel empulur berisi hablur kalsium oksalat berbentuk jarum, panjang hablur 15 µm samapi 50 µm. Kelopak bunga : pada epidermis luar terdapat rambut penutup dan rambut kelenjar. Rambut penutup umumnya terdiri dari 1 sel, kadang-kadang bersel 2, bentuk kerucut, panjang 40 µm samapi 175 µm, dinding tebal, kutikula bergaris-garis. Rambut kelenjar terdapat 2 tipe, tipe pertama serupa dengan rambut kelenjar pada daun tipe kedua mempunyai tangkai kelenjar bersel 3 sampai 5 dan kepala kelenjar berbentuk serupa mangkok bersel banyak. Kulit buah : epidermis luar terdiri dari sel pipih berbentuk polygonal memanjang atau serupa serabut pendek berdinding agak tebal, kutikula tebal bergaris; pada epidermis terdapat stomata serupa stomata pada daun, juga terdapat rambut kelenjar dengan tangkai panjang bersel banyak serupa rambut kelenjar tipa kedua pada kelopak bunga; di bawah epidermis terdapat jaringan berisi zat berwarna coklat kekuningan. Epidermis dalam tediri dari 1 lapis sel pipih, dinding tebal, bernoktah. Mesokrap terutama terdiri dari serabut sklerenkim berdinding tebal, bernoktah dan berlignin. Didaerah sekat mesokrap terdiri dari parenkim bernoktah dan sel batu dengan lumen besar, dinding tebal, noktah jelas, berlignin.
Biji : kulit biji tediri dari 1 lapis sel, pipih berpapila pendek, dinding tipis, kutikula tipis. Endosperm terdiri dari sel berbentuk bulat panjang, dinding tebal tidak berlignin, tidak berwarna, umumnya tersusun radial, sel penuh berisi butir-butir minyak dan aleuron. Embrio selnya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir-butir minyak.
Serbuk : warna hijau kelabu, rasa sangat pahit. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dan epidermis bawah dengan litosis; fragmen mesofil daun, rambut kelenjar dari kelopak bunga, rambut penutup kelopak bunga, sel batu dari kulit buah, epidermis kulit buah dengan stomata, berkas pembuluh, sistolit yang lepas dari sel, fragmen serabut kulit buah; fragmen endosperm dari biji, fragmen empulur batang, hablur kalsium oksalat berbentuk jarum jarang kelihatan.

Cara Identifikasi :

  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.
  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P; terjadi warna coklat.
  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5 % b/v; terjadi warna hijau kekuningan.
  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna hijau kekuningan.
  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna hijau kekuningan.
  • Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna hijau.

Uji Kemurnian :

Kadar abu tidak lebih dari 12 %.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 2,2 %.
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 18 %.
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 9,7 %.
Bahan organic asing tidak lebih dari 2 %.

Kegunaan :

Diuretik, antipiretik.

Kandungan Senyawa :

Asam kersik, damar logam alkali.

Referensi :

Materia Medika Indonesia III, hal 20-25, thn 1979, Depkes RI.

Rincian Simplisia Psidii folium (Daun Jambu BIji)


Nama Daerah :

Sumatra : Glima breueh ( Aceh), galiman (Batak), Masiambu (Nias)
Jawa : Jambu klutuk (Sunda), Jambu bigi (Madura)
Nusa Tenggara : Sotong (Bali)
Maluku : Kayawase, Lutu hatu, Jambu rutuno

Pemerian :

bau khas aromatik; rasa kelat

Pemeriksaan Makroskopik :

Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5 sampai 1 cm; helai daun berbentuk beundar telur agak menjorong atau bulat memanjang, panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3 cm sampai 6cm; pinggir daun rata agak menggulung ke atas; permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu; kelenjar minyak tampak sebagai bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintk-bintik yang tembus cahaya; ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang (berpenulangan) menyirip, warna putih kehijauan

Pemeriksaan Mikroskopik :

Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah: sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata : tipe anisolitik , banyak terdapat pada permukaan bawah. rambut penutup : terdapat pada kedua permukaan, lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok, terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm sampai 300 µm, pangkal rambut kadang-kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang mengandung zat berwarna kuning kecoklatan. Jaringan air : terdapat di bawah epidermis atas, terdiri 2 sampai 3 lapis sel yang besar. Jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar minyak : rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah daripada di bagian atas. Jaringan palisade : terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak dibawah jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau daun, lapisan-lapisan berukutnya beongga lebih banyak.
Serbuk warna hijau ke abu-abuan. Fragmen pengenal banyak terdapat rambut penutup yang terlepas; hablur kalsium oksalat; stomata tipe anomositik; mesofil dengan kelenjar lisigen.

Cara Identifikasi :

a. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat tua.
b. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat 10N; terjadi warna kuning kehijauan.
c. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P terjadi warna kuning kehijauan.
d. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna coklat kemerahan.
e. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna kuning kehijauan.
f. Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v ; terjadi warna merah

Uji Kemurnian :

Kadar abu : tidak lebih dari 4,5%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 19%
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 18%
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 2%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

Kegunaan :

Antidiare

Kandungan Senyawa :

Tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak, asam malat

Rincian Simplisia Alyxiae Cortex (Kulit Pulasari)

 

Nama Daerah :

- sumatra : akar mempelas hari, empelas hari, mempelas hari, pulasari, pulasari (melayu), talasari (aceh).
- Jawa : Aray palasari, arey pulasari, palasari, pulasari (sunda), pulasari (jawa), pulasari, das plasare (madura), adas pulasari (jakarta).
- Nusa tenggara : pulasari (Bali)
- Sulawesi : pulasari, calpari (Makasar), calapari (bugis), balasari (buton)
- Maluku : Purasane (Ambon)

Pemerian :

bau agak harum, mirip kumarin, rasa agak pahit

Pemeriksaan Makroskopik :

Potongan : panjang sampai 10 cm, lebar sampai 2,5 cm, tebal sampai 4mm, berlekuk membujur atau agak datar, rapuh ; permukaan luar halus, rata, warna putih jernih, kadang-kadang terdapat sisa lapisan luar yang tipis dan berwarna coklat tua kehitaman; permukaan dalam tidak rata, kasar dengan garis-garis membijir; bekas patahan tidak rata, berserat, agak berdebu.

Pemeriksaan Mikroskopik :

Lapisan luar (bila masih ada) terdiri dari lebih kurang 40 lapisan sel gabus yang tidak berlignin; pada kulit yang tebal, diantara lapisan sel gabus terdapat kelompok-kelompok sel batu berbentuk segi empat sampai segi panjang, dinding tebal, berlignin, lumen sempit. Felogen terdiri dari 2 sampai 5 lapis sel berdinding tipis, didalam lumen kadang-kadang terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk kubus, segi empat atau berbentuk prisma berukuran 10µm sampai 15 µm.
Korteks : jaringan luar terdiri dari 1 sampai 5 lapis sel batu berbentuk segi panjang sampai bulat panjang, dinding tebal berlapis-lapis, berlignin, lumen umumnya agak sempit, kadang-kadang mengandung hablur prisma kalsium oksalat, saluran noktah jelas bercabang; panjang sel batu 15 µm sampai 50 µm, lebar 10 µm sampai 30 µm. Dibawah lapisan skelrenkim terdapat parenkim korteks, bentuk sel poligonal, dinding sel tipis, mengandung butir pati tunggal atau hablur kalsium oksalat berbentuk prisma atau roset, berukuran 15 µm sampai 35 µm; diantara sel parenkim terdapat sel batu berkelompok atau tunggal, berbentuk isodiametrik sampai segi panjang tidak beraturan, dinding sel tebal, jernih, berlapis-lapis, berlignin, lumen agak sempit, saluran noktah jelas bercabang, panjang sel batu 50 µm sampai 175 µm, lebar 10 µm sampai 40 µm. Saluran getah : terdapat pada korteks dan floem, mengandung zat berbutir berwarna gelap dan pada pemberian Sudan III LP menjadi berwarna jingga. Serabut periskel : umumnya berkelompok, dinding serabut tebal, agak berlignin, lumen sempit. Jari-jari empulur : terdiri butir padi tunggal terdiri dari 1 sampai 3 deret sel yang terentang radial, mengandung butir pati tunggal kecil atau hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Didalam floem: terdapat perenkim floem, pembuluh tapis dan saluran getah; pada kulit yang tebal terdapat juga sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat sampai persegi panjang, atau berbentuk serabut berujung tumpul, didnding sel tebal, berlapis-lapis, jernih, berlignin, lumen jelas; panjang sel batu 60 µm sampai 200 µm, lebar 15 µm sampai 50 µm; parenkim floem dan jari-jari empulur mengandung butir-butir pati atau hablur prisma kalsium oksalat. Serbuk : warna kuning jernih. Fragmen pengenal adalah hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, lepas; parenkim dengan deretan hablur; sel batu berkelompok atau tunggal, berbentuk isodiametrik atau segi epat sampai persegi panjang, dinding sel jernih, sangant tebal berlapis-lapis, saluran noktah berabang dan lumen sempit , atau berdinding sel kurang tebal dengan saluran noktah tidak bercabang, dan lumen agak lebar; serabut perisikel, bentuk panjang, ramping, dinding sangat tebal, lumen sangat sempit; kelompok sel batu, disertai parenkim berisi hablur berderet; peridem, parenkim dengan saluran getah dan sel batu.

Cara Identifikasi :

A. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat kemerahan.
B. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam sulfat 10N; terjadi warna kuning kecoklatan
C. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P ; terjadi warna coklat kuning
D. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam klorida encer P; terjadi warna coklat kemerahan
E. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes asam asetat encer P; terjadi warna coklat kekuningan
F. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v ; terjadi warna coklat jingga
G. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5 & b/v; terjadi warna kuning; aduk, warna menjadi coklat kekuningan
H. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes amonia (25%) P; terjadi warna coklat.
I. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan timbal (II) asetat P 5% b/v terjadi warna coklat kekuningan
J. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan kalium yodida P 6% b/v; terjadi warna coklat.
K. Pada 2 mg serbuk kulit tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v; terjadi warna coklat kehijauan.

Uji Kemurnian :

Kadar abu tidak lebih dari 5,5 %
Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 16%.
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 8,5 %
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 2%
Bahan organik asing tidak lebih dari 2 %.

Kegunaan :

Antidemam

Kandungan Senyawa :

Kumarin, minyak atsiri, asam organik

Referensi :

Materia Medika Indonesia


Database Simplisia Yogyakarta

Rabu, 25 September 2013

POTENSI LOKAL PERTANIAN DESA (TLANAK MUDUNG KEPOHBARU BOJONEGORO)

Sumur di area persawahan, untuk irigasi tanaman tembakau

Tanaman Tembakau Di tanam Berjajar rapi dalam Guludan
Bojonegoro adalah sebuah daerah yang  gemah ripah loh jinawe. Kemakmuran dan kesuburan alamnya melimpah, seperti gambaran dalam syair lagu kelompok band legendaris asal tuban jawa timur yang kebetulan adalah tetangga kabupaten dengan bojonegoro, band Koes Ploes namanya, dalam lagunya yang berjudul Kolam susu. Berikut cuplikan syairnya “bukan lautan hanya kolam susu,. Orang bilang tanah kita tanah surga, Tongkat kayu dan batu menjadi tanaman. Cuplikan syair dari Koes Plus ini cukup menggambarkan betapa bumi Bojonegoro memiliki kekayaan besar. Kita lihat di bojonegoro ini Terletak di salah satu sudut Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro memiliki banyak potensi usaha yang menjadi sumber mata pencarian utama penduduk di sekitarnya. Mulai dari, industri agrobisnis(pertanian), industri kerajinan kayu, gerabah, dan industri makanan semuanya berkembang pesat dan menghasilkan produk komoditas yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
Selain Menanam Tembakau, Petani memanfaatkan lahan
 yang masih kosong atau pematang sawahnya
 ditanami sayur-sayuran, seperti bayam, lombok. dsb 
Sedangkan yang menjadi mayoritas dari warga bojonegoro asli adalah industri agrobisnis atau pertanian, karna mayoritas warganya berprofesi sebagai petani,  memang ini mata pencaharaian sehari-hari mereka, dengan lahan persawahannya yang masing-masing bervarian luas serta tingkat kesuburan tanahnya. Kabupaten bojonegoro telah sejak lama dikenal sebagai kabupaten dengan daerah komoditi atau sentra tanaman tembakau. Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan, melainkan komoditas perkebunan. yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi biasanya sebagai pengisi waktu luang atau hiburan,. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat juga sebagai pestisida dan bahan baku obat-obatan.
Tembakau sudah besar, siap panen untuk dipetik daunnya
Adapun salah satu wilayah penghasil tembakaudi bojonegoro yaitu kepohbaru, kepohbaru adalah sebuah kecamatan  di kabupaten bojonegoro  yang merupakan tempat lahir penulis (red). untuk menuju kecamatan kepohbaruinibisa ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Kota Bojonegoro lebih kurang 1 jam ke arah tenggara dengan jarak kira-kira 32 km atau bisa ditempuh dari Kota Lamongan ke arah barat, melewati kecamatan babat. letak kota kecamatan kepohbaru berada pada perbatasan antara Bojonegoro dan Lamongan. Di kecamataan kepohbaru ini banyak dari penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Dari sisi pertanian merupakan salah satu kecamatan penghasil tembakau terbesar di bojonegoro. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya gudang –gudang penyimpanan tembakau dan ramainya transaksi petani maupun tengkulak  engan gudang produsen rokok pada pada bulan bulan tertentu (bulan Agustus  – Nopember). Ya memang demikian sebab jika musim kemarau tiba mayoritas petani itu menanam tembakau di area persawahan mereka. Dengan cara yang bervariasi dalam proses pertumbuhannya. Mulai dari awal proses pembibitan, penanaman,  perawatan, panen juga cara pemasaranya.
Diantara beberapa jenis tembakau komoditi di desa mudung kepohbaru  adalah; virginia Voor Oost (VO) juga tembakau Jawa Paiton, 48. ditanam setelah panen padi akhir musim hujan lau panennya akhir musim kemarau. Desa ini merupakan daerah potensial penghasil tembakau,  Berbagai macam varian jenis tembakau itu memiliki ciri khas masing-masing, baik dalam masalah perawatan tanamanya, pemanenanya juga dalam proses pemasaranya. Diantara jenis tembakau itu kebanyakan yang ditanam oleh masyarakat desa mudung kecamatan kepohbaru bojonegoro adalah jenis tembakau VO dan jawa. Dua jenis tembakau ini banyak diminati oleh petani, khususnya petani di desa mudung kecamatan kepohbaru kabupaten bojonegoro. Tempat lahir penulis. Ya memang mayoritas tetangga kami yang menanam tembakau itu. salah satu alasan mereka adalah “dikarenakan proses perawatan dan penjualanya mudah, selain itu kedua varian jenis tembakau itu cocok dengan struktur tanah di desa mudung ini, biasanya ditanam untuk pasar domestik seperti ikut Proyek Djarum serta Proyek Gudang Garam dan sebagainya.atau rokok kualitas rendah, tingwe "gelinting dhewe" (digulung, diracik jadi rokok sendiri)”. Menurut pendapat beberapa petani yang pernah kami wawancarai. 


ini salah satu yang unik, pada masa kemarau tahun ini, 
ada salah satu petani yang menanam padi juga ternyata..!
sungguh optimisme petani satu ini perlu diapresiasi
Dengan menanam tembakau ini masyarakat petani desa mudung kepohbaru bojonegoro bekerja demi menafkahi keluarga, istri, juga anak mereka. Berusaha mencukupi kebutuhan hidup serta berusaha mempertahankan hidup. Bahkan tak hanya itu jika kita telisik lebih lanjut atau kita kaji dalam perspektif yang lebih luas lagi. petani itu memiliki banyak peran, diantaranya peranya adalah aktivitas kesehariannya itu merupakan partisipasi aktif serta  mengembangkan potensi SDA yang ada di bojonegoro, tak hanya itu para petani itu juga merupakan pahlawan lingkungan, ya memang sebab beliau-beliaulah yang berjasa dengan peran menjaga kelestarian ekosistem alam melalui proses pengolahan lahan bumi secara berkala dan berkelanjutan. 


Menimbang dari ciri-ciri masyarakat yang memiliki modal sosial yang baik, maka kesejahteraan bojonegoro yang berjargon Matoh tersebut dapat semakin kian berkembang apabila pada suatu komunitas tertentu yang berada di dalamnya; baik itu pejabat, pengusaha, dan Petani atau rakyatnya memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, tumbuh di dalamnya ada rasa dedikasi pengorbanan, kemampuan untuk bekerja sama, memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan bojonegoro, dan ada saling ketergantungan yang positif. Bila iklim seperti secara positif tercipta pada suatu wilayah maka tidak akan ada kata pesimis negatif, meski berada pada kondisi sulit akan berjuang bersama-sama untuk mengatasi keadaan. Seperti yang tersebut dalam ungkapan there is a will there is a way “dimana ada kemauan disitu ada jalan”. kemudian seyogyanya potensi lokal yang telah ada di bojonegoro tersebut semakin dikembangkan lagi  namun tetap dalam koridor tidak mengkebiri hal lama yang masih baik. Nampaknya semboyan berbahasa arab Al Muhafadzatu alal Qodimis Sholih wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah ”ngelestarikno barang kuno sing apik, terus  karo njupuk lan ngembangno hal modern sing luwih apik ” yang dalam arti bahasa indonesianya melestarikan khazanah lama sekaligus mengadopsi kebaruan inovasi yang konstruktif.
Semoga dengan demikian berbagai usaha yang diharapkan dapat membentuk masyarakat yang seimbang, dalam hal ini keseimbangan yang dimaksud yakni antara pesimis dan optimis terhadap langkah-langkah kehidupan masyakatnya bisa berjalan dengan seimbang. Besarnya potensi usaha di Kabupaten Bojonegoro, memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kondisi perekonomian di daerah ini. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis, dan umumnya para pembaca dan memotivasi masyarakat di berbagai daerah untuk segera memulai usaha.

   Salam Bojonegoro MATOH.



Senin, 23 September 2013

SETEGUK CINTAMU DALAM KEPINGAN

Engkau si gadis manis
Gadis  lugu nan anggun perangaimu
Tutur katamu lembut. bahasa mu sopan
Padamu..wahai gadis berjilbab hijau...

ku selalu ingat itu, saat kau suguhkan
segelas minuman segar nan menyejukkan tenggorokan
saat senja datang menjelang, di waktu kita masih bersama itu
saat lazuardi nampak kemerah-merahan, berhias indahnya mentari tenggelam
saat burung burung langit kembali pada sarang.

kau gadis desa , setahuku kau cukup dewasa
logat bahasamu itu yang membuatku aduh...
terpana bak meneguk segelas anggur surga.
..terdiamku seribu bahasa,...
tergiur lantunan alunan merdu sang bidadari surga

sedari sebulan lalu, kuperhatikan kau kian rajin..
lalu pada menjelang malam itu, kau hampiriku..
secara spontan dikau bertanya tentang tumbuhan
tumbuhan yang tertanam di area taman rumahku
entah.. hanya itu yang dapat ku serap dari gesturmu

Surabaya, 23 09 2013. 12:00 WIB

Sketsa Desa Negeriku


 senja desaku, dusun tlanak desa mudung kec. kepohbaru
Spontan teringat kembali pada cuplikan scene film indonesia Tanah Surga.. katanya. yang saya tonton beberapa hari yang lalu. Film ini berkisah mengenai dilema kehidupan yang dialami oleh Hasyim (Fuad Idris) ketika ia diajak oleh anaknya, Haris (Ence Bagus), untuk meninggalkan desanya yang berada di daerah pinggiran perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan Barat dan berpindah ke Malaysia. Pilihan ini sendiri diberikan oleh Haris karena selama ini ia telah mendapatkan rezeki yang melimpah dengan bekerja di Malaysia sekaligus mengingat fakta bahwa kehidupan masyarakat di daerah pinggiran tersebut sama sekali tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah Republik Indonesia. Melalui kehidupan yang dijalani oleh karakter-karakter tersebut di sepanjang penceritaan film inilah Tanah Surga… Katanya berusaha menunjukkan bahwa tanah air Indonesia tidak seindah dan semakmur bayangan masyarakatnya selama ini, khususnya ketika pemerintah sama sekali bersikap acuh kepada nasib keseharian para warganya.Nampaknya pesan tersirat dalam film tersebut kini benar-benar kian tergambarkan dengan detail nan riil. Negeri yang Kaya Sumber Daya Alam, Agraria, Kelautan, Pertambakan, Pertambangan, dan lainnya, namun tak bisa memanfaatkan secara nikmat, ya memang tidak nikmat karna kurang mampu mengelolanya secara mandiri dan baik untuk keperluan sehari-hari, malah orang-orang dari negeri sebrang sana yang menikmati semuanya, hingga kenyang terpuaskan bahkan sampai jadi miliarder gara-gara mencaplok SDA pribumi ini. Sungguh miris, sedih, dan alangkah lucunya negeriku ini..

Negriku sedang dirundung pilu, dibuat malu oleh para putri malu.

tak hanya masalah itu kini yang kian lucu dan lucu makin banyak dan merambah di pelbagai bidang ; politiknya lucu, pendidikannya lucu, ekonominya lucu, bahkan maaf seribu maaf agama pun jadi lucu atau lelucon humoris, ya iya sebab tuntunan dariNya sekarang hanya jadi tontonan belaka.  Dan masih seabrek lagi permasalahan negeri yang tak kunjung padam, kian menyulut geram para ormas pro dan kontra jadi imbasnya, terlebih saat dekat ini di suatu kepulauan NKRI atau yang tenar dengan nama pulau dewata, kini sedang ada persiapan perhelatan akbar pemilihan orang cantik sedunia, Miss World kata orang bule menyebutnya. Ada yang unjuk rasa disepanjang jalan, ada oknum yang mau menyerang dan membubarkanya dan sebagainya.
Perihal menanggapi ajang kontes ratu sejagad Seperti yang telah dilansir dakwatuna.com. bahwa saat ini telah berkembang lagi bukan hanya perang fisik. Akan tetapi jugadengan Ghazwul Fikri (perang pemikiran) mereka mencoba merusak moral dan akhlaq umatatau bangsa ini dengan 3F: Food, Fun, Fashion (Makanan, Hiburan, Pakaian). Food: membuat umat Islam tidak waspada (bahkan tidak peduli) dengan konsep makanan halal. Sekaligus membanjiri produk terlarang atau juga disebut haram. Fun: melalaikan umat dan bangsa dari adab dan hukum aturan agamamelalui musik, film, dll. Fashion: menuntun pola pikir remaja bahwa pakaian itu aktualisasi diri dan gaya hidup. Bahwa berpakaian terbuka dan menampakkan aurat keseksian adalah pilihan kebebasan.
memang negeri ini sungguh negeri yang kian hari kian menjadikan gemas hati, mau dibawa kemana nasib negeri ini, sudah carut marut di pelbagai ranah birokrasi, wakil rakyatnya banyak dari kumpulan teman dekat, juga sanak famili, maka mungkin inikah ganjaran dari tuhan mengapa negeriku tak kunjung tentram, ajaran yang seharusnya jadi tuntunan kini banyak terabaikan oleh sikap kapitalis, hedonis, bahkan maaf liberalis yang dengan alasan pribadi mengklaim ini alasan hak asasi, menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Boleh berekspresi, lha tapi kan harus sesuai dengan tradisi asli pribumi, dan sesuai aturan dari ilahi sang maha pemilik kekuasaan negeri serta dunia ini. itu bukan hak asasi namun itu ingin menguasai, ya menguasai bumi dengan seenak sendiri.
Selain itu masih banyak pengangguran , ya masalah pengangguran kali ini bukan hanya orangnya yang nganggur, bahkan lahan sawah pun ikut-ikutan nganggur akhir-akhir ini, karna terkebiri oleh hasil sawah dari luar negeri. sekarang Di desa-desa sudah banyak ditinggalkan penduduknya. Remajanya sudah gak ada yang mau turun ke sawah, entah karna hasilnya tak seimbang atau gengsi yang berkembang. 

Mari sejenak kita renungkan, berbicara secara teoritis

Terjadinya peningkatan jumlah kemiskinan di Indonesia dapat dikaji dari perspektif teoritis. Menurut Lingkaran Kemiskinan (2005) bahwa ada dua dua kondisi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, yaitu: pertama, kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi karena sumber daya alam yang terbatas, pemanfaatan teknologi yang rendah, dan bencana alamiah.
Kedua, kemiskinan buatan. Kemiskinan terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, maka rakyat tetap miskin. Mengacu pada teori ini ketika dikaitkan dengan realitas di lapangan maka sebagian besar faktor penyebab kemiskinan di Indonesia dilatar belakangi oleh kemiskinan buatan. Memang ada sebagian daerah di Indonesia mengalami kemiskinan karena sumber daya alam yang tidak memadai atau bencana alam, tetapi sebagian besar kemiskinan di Indonesia hadir disebabkan oleh manajemen negara yang salah urus. Indonesia adalah sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawe. Kemakmuran dan kesuburan alam digambarkan oleh kelompok band legendaries asal tuban yakni Koes Ploes yang melantunkan lagu Kolam Susu; “Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu, Tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu. Orang bilang tanah kita tanah surga,.Tongkat Kayu dan batu jadi tanaman. Syair dari Koes Plus ini menggambarkan betapa bumi Indonesia
memiliki kekayaan besar. Tetapi karena ulah petinggi negeri yang diberikan amanat untuk mengelola negeri ini agar dimanfaatkan sebesar-besarnya demi rakyat tidak dijalankan dengan baik, menjadikan Indonesia adalah sebuah negara yang hampir bangkrut. Para petinggi negeri justru menumpuk kekayaan sendiri, melakukan praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme, mementingkan kelompoknya, membuat peraturan dan perundangan untuk melindungi kekayaan dan kekuasaan, serta tidak memiliki kepekaan terhadap jeritan penderitaan rakyat.
Maaf sebelumnya sebagian penduduknya pun banyak yang beralih profesi sebagai TKI, ya intinya banyak yang jadi perantau ke luar negeri saudi arabia, malaysia, singapura, korea dsb.  Ada yang Transmigran, ke luar provinsi, kota bahkan menyebrang pulau. ditelisik selidik lebih lanjut banyak penyebab diantara ditinggalkanya sektor pertanian itu karena berbagai faktor, antara lain:  
1. lahan yang semakin sempit. Sekarang rata-rata setiap KK di jawa punya lahan kurang dari 1 ha. Itu artinya, lahan-lahan yang di aku perhutani di tanah jawa yang sudah tidak produktif untuk di fungsikan sebagai hutan harus di serahkan kepada rakyat petani.
2. Bertani Di Indonesia masih sangat bergantung alat manual sehingga sangat memeras tenaga dan biaya sehingga hasilnya pun tinggal sedikit karna habis untuk bayar pekerja. Di luar negri, untuk mengolah tanah, penyiangan rumput, penyemprotan, panen, pengeringan dan pengolahan semua sudah pakai mesin,hasilnya lebih cepat dan ngirit tenaga kerja yang otomatis ngirit biaya juga. Tidak heran kalau di amerika, australia atau jepang 1 orang bisa nggarap 8 ha berbeda degan Indonesia yang  8 orang nggarap 1 ha.
3. Ada image kalau bertani itu akan miskin. Image ini ada benarnya juga ada tidak benarnya. kalau bertani masih dengan cara tradisional dengan sistem pemasaran yang tradisional pula tentu akan tetap miskin. tapi, kalau di manage dengan sistem yang canggih mulai dari alatnya, cara bercocok tanamnya dan pemasarannya tentu tidak akan miskin lagi.
Kemudian lebih lanjut mengenai pasokan bahan makanan dari luar ini berkaitan dengan beberapa pihak yang mempunyai tujuan yang sama yaitu keuntungan diri sendiri, seperti:
1. Importir, para importir ini bisa membeli bahan pangan dengan harga murah di luar negri atau jauh lebih murah daripada produksi dalam negri yang kemudian di pasarkan di dalam negri dengan harga pasar setempat. Maka tak heran jika mereka berani menyuap pejabat dengan uang puluhan milyar.
2. Kenapa pemerintah giat membuka kran import bahan makan meskipun itu akan menghancurkan produksi pangan dalam negeri..?? karna di setiap kebijakan itu masih berlandaskan UUD “Ujung –Ujungnya Duit”.
3. Ada semacam Big desaign untuk memperlemah perekonomian Bangsa kita. Tak ayal, pertanian yang merupakan pekerjaan utama rakyat Indonesia pun pasti termasuk menjadi sasarannya.

Lalu kita mulai dengan kerja, kerja dan kerja

sudah saatnya pemerintah ambil kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada petani sepertimendirikan Bank khusus untuk petani sebagaimana di negara-negara lain ada Agriculture Bank, menyediakan alat pertanian kepada kelompok-kelompok petani dengan angsuran ringan, mengoptimalkan kantor-kantor pertanian di setiap daerah sebagai tempat penyuluhan, penyediaan bibit unggul dll.