![]() |
Sumur di area persawahan, untuk irigasi tanaman tembakau |
![]() |
Tanaman Tembakau Di tanam Berjajar rapi dalam Guludan |
Bojonegoro adalah sebuah daerah yang gemah ripah loh jinawe. Kemakmuran dan kesuburan alamnya melimpah, seperti gambaran dalam syair lagu kelompok band legendaris asal tuban jawa timur yang kebetulan adalah tetangga kabupaten dengan bojonegoro, band Koes Ploes namanya, dalam lagunya yang berjudul Kolam susu. Berikut cuplikan syairnya “bukan lautan hanya kolam susu,. Orang bilang tanah kita tanah surga, Tongkat kayu dan batu menjadi tanaman”. Cuplikan syair dari Koes Plus ini cukup menggambarkan betapa bumi Bojonegoro memiliki kekayaan besar. Kita lihat di bojonegoro ini Terletak di salah satu sudut Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro memiliki banyak potensi usaha yang menjadi sumber mata pencarian utama penduduk di sekitarnya. Mulai dari, industri agrobisnis(pertanian), industri kerajinan kayu, gerabah, dan industri makanan semuanya berkembang pesat dan menghasilkan produk komoditas yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
![]() |
Selain Menanam Tembakau, Petani memanfaatkan lahan yang masih kosong atau pematang sawahnya ditanami sayur-sayuran, seperti bayam, lombok. dsb |
Sedangkan yang menjadi mayoritas dari warga bojonegoro asli adalah industri agrobisnis atau pertanian, karna mayoritas warganya berprofesi sebagai petani, memang ini mata pencaharaian sehari-hari mereka, dengan lahan persawahannya yang masing-masing bervarian luas serta tingkat kesuburan tanahnya. Kabupaten bojonegoro telah sejak lama dikenal sebagai kabupaten dengan daerah komoditi atau sentra tanaman tembakau. Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan, melainkan komoditas perkebunan. yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi biasanya sebagai pengisi waktu luang atau hiburan,. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat juga sebagai pestisida dan bahan baku obat-obatan.
![]() |
Tembakau sudah besar, siap panen untuk dipetik daunnya |
Diantara beberapa jenis tembakau komoditi di desa mudung kepohbaru adalah; virginia Voor Oost (VO) juga tembakau Jawa Paiton, 48. ditanam setelah panen padi akhir musim hujan lau panennya akhir musim kemarau. Desa ini merupakan daerah potensial penghasil tembakau, Berbagai macam varian jenis tembakau itu memiliki ciri khas masing-masing, baik dalam masalah perawatan tanamanya, pemanenanya juga dalam proses pemasaranya. Diantara jenis tembakau itu kebanyakan yang ditanam oleh masyarakat desa mudung kecamatan kepohbaru bojonegoro adalah jenis tembakau VO dan jawa. Dua jenis tembakau ini banyak diminati oleh petani, khususnya petani di desa mudung kecamatan kepohbaru kabupaten bojonegoro. Tempat lahir penulis. Ya memang mayoritas tetangga kami yang menanam tembakau itu. salah satu alasan mereka adalah “dikarenakan proses perawatan dan penjualanya mudah, selain itu kedua varian jenis tembakau itu cocok dengan struktur tanah di desa mudung ini, biasanya ditanam untuk pasar domestik seperti ikut Proyek Djarum serta Proyek Gudang Garam dan sebagainya.atau rokok kualitas rendah, tingwe "gelinting dhewe" (digulung, diracik jadi rokok sendiri)”. Menurut pendapat beberapa petani yang pernah kami wawancarai.
![]() |
ini salah satu yang unik, pada masa kemarau tahun ini, ada salah satu petani yang menanam padi juga ternyata..! sungguh optimisme petani satu ini perlu diapresiasi |
Dengan menanam tembakau ini masyarakat petani desa mudung kepohbaru bojonegoro bekerja demi menafkahi keluarga, istri, juga anak mereka. Berusaha mencukupi kebutuhan hidup serta berusaha mempertahankan hidup. Bahkan tak hanya itu jika kita telisik lebih lanjut atau kita kaji dalam perspektif yang lebih luas lagi. petani itu memiliki banyak peran, diantaranya peranya adalah aktivitas kesehariannya itu merupakan partisipasi aktif serta mengembangkan potensi SDA yang ada di bojonegoro, tak hanya itu para petani itu juga merupakan pahlawan lingkungan, ya memang sebab beliau-beliaulah yang berjasa dengan peran menjaga kelestarian ekosistem alam melalui proses pengolahan lahan bumi secara berkala dan berkelanjutan.
Menimbang dari ciri-ciri masyarakat yang memiliki modal sosial yang baik, maka kesejahteraan bojonegoro yang berjargon Matoh tersebut dapat semakin kian berkembang apabila pada suatu komunitas tertentu yang berada di dalamnya; baik itu pejabat, pengusaha, dan Petani atau rakyatnya memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, tumbuh di dalamnya ada rasa dedikasi pengorbanan, kemampuan untuk bekerja sama, memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan bojonegoro, dan ada saling ketergantungan yang positif. Bila iklim seperti secara positif tercipta pada suatu wilayah maka tidak akan ada kata pesimis negatif, meski berada pada kondisi sulit akan berjuang bersama-sama untuk mengatasi keadaan. Seperti yang tersebut dalam ungkapan there is a will there is a way “dimana ada kemauan disitu ada jalan”. kemudian seyogyanya potensi lokal yang telah ada di bojonegoro tersebut semakin dikembangkan lagi namun tetap dalam koridor tidak mengkebiri hal lama yang masih baik. Nampaknya semboyan berbahasa arab “Al Muhafadzatu alal Qodimis Sholih wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah ”ngelestarikno barang kuno sing apik, terus karo njupuk lan ngembangno hal modern sing luwih apik ” yang dalam arti bahasa indonesianya melestarikan khazanah lama sekaligus mengadopsi kebaruan inovasi yang konstruktif.
Semoga dengan demikian berbagai usaha yang diharapkan dapat membentuk masyarakat yang seimbang, dalam hal ini keseimbangan yang dimaksud yakni antara pesimis dan optimis terhadap langkah-langkah kehidupan masyakatnya bisa berjalan dengan seimbang. Besarnya potensi usaha di Kabupaten Bojonegoro, memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kondisi perekonomian di daerah ini. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis, dan umumnya para pembaca dan memotivasi masyarakat di berbagai daerah untuk segera memulai usaha.
Salam Bojonegoro MATOH.